
Hanya saja, Suliantoro (Ketua Umum Yayasan Sekar Jagad) memberi catatan, batik yang diakui UNESCO ini adalah batik tulis. "Jadi batik sebagai pusaka dunia adalah batik tulis, bukan batik printing," katanya. Sebab, bila batik printing, maka belahan negara lain, seperti Hongkong, Malaysia, dan Cina juga telah memilikinya.
Presiden SBY bahkan memberikan perhatian menganai masalah ini dan menjadikan momentum ini sebagai hari batik nasional yang jatuh pada tanggal 02 Oktober bertepatan dengan pengakuan dunia Internasional terhadap batik tulis Indonesia sebagai warisan luhur dunia.
Pengakuan dunia terhadap batik tulis ini seharusnya dapat mendorong bangsa Indonesia untuk dapat mengajukan jutaan budaya lainnya untuk bisa diakui dunia, sehingga tidak lagi terjadi pencurian Hak Kekayaan Intelektual, budaya-budaya lainnya atau juga saling mengklaim budaya. Jayalah terus bangsaku INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar