DI PERSILAKAN BAGI TEMEN-TEMEN YANG INGIN MEMPOSTING KOMENTAR ATAS ARTIKEL YANG DIPAMPANG DI BLOG INI, SAYA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR DAN MASUKANNYA

Selasa, 14 Desember 2010

Isih Tresno Sliramu............

Lambaian tanganmu ketika saya beranjak pergi kota ini, menatapku penuh dengan seribu arti, tapi sayang saya hanya bisa menangkap satu dari seribu arti itu, jika saya tidak salah mengartikan tatapanmu berucap “Hati-hati anakku sayang, baik-baik disana, semoga kamu bahagia disana dan do’aku semoga Allah selalu menjagamu”

Mata ini ingin menangis bila mengenangnya, tetapi egoisme dan kesibukan mengubur dan melupakan segalanya, suatu saat ketika saya merindukanmu kusempatkan mengirim pesan singkat “pha khabar ibu?” engkau menutupinya dengan mengatakan sedikit tidak enak badan, saya sedikit mengerti ungkapanmu bahwa dirimu tak mau membebani anakmu ini, padahal saya tahu bahwa dirimu membutuhkan kedatanganku.

Semakin hari semakin berat saya menjengukmu, pada awalnya satu bulan sekali saya sempatkan untuk pulang, tapi belakangan saya merasa malas, capek dan kemudian dua, tiga bulan sekali saya baru mengunjungimu, saya kira cukup dengan mentrasfer uang yang menurutmu itu tidak perlu, itu cukup membuatku untuk membalas budi untukmu…….tapi saya baru menyadarinya sekarang, bahwa itu tidak ada artinya.

Ketika saya hadir menemuimu, kulihat kau berusaha memberikan suguhan yang lebih untukku, kau tahu semua kesukaanku, kau mengetahui semua kebiasanku, saya tak kuasa melarangmu untuk melakukan semua itu, karena saya tahu kerutan wajahmu mencerminkan lelahnya dirimu membesarkan anak-anakmu termasuk saya, tapi saya kembali sedikit mengerti bahwa dirimu ingin menjamu anakmu yang tidak tahu diri ini yang baru kembali dari kota yang jauh dari pengawasanmu.

Ketulusan dan kekuatan cintamu untukku tiada duanya di dunia ini…ibu, kebesaran kasihmu tak akan tergantikan oleh siapapun, kesucian hatimu tiada sedikitpun bandingannya, tapi sayang…….saya baru menyadarinya setelah engkau menutup mata, pergi tuk selamanya…..

Ya Allah, ampunillah segala dosa ibu, bahagia dan sejahterakan dia di Syurga, sayangilan ibu sebagaimana ibu menyayangiku, jika Engkau memberi balasan atas dosa yang telah ibu perbuat ketika ibu membesarkanku, ijinkan aku memohon pada-Mu, maafkanlah ibundaku tercinta………Amien
Selengkapnya...

Selasa, 07 Desember 2010

Indonesia di bawah Thailand dan Malaysia

Mungkin sedikit dari kita yang menyimak berita mengenai perhelatan olah raga se-Asia yang telah berakhir 27 November lalu di Guangzhou China, tanpa melihat hasilnya sudah dipastikan raksaksa olah raga Asia bahkan dunia yaitu China menjadi juara umum dengan perolehan medali 199 Emas, 119 Perak dan 98 Perunggu.

Dengan perolehan mencolok dengan perbedaan lebih dari 100 perolehan medali emas, diposisi kedua yaitu Korea Selatan dengan 76 Emas, 65 Perak dan 91 Perunggu, Bagaimana dengan Indonesia?.


Indonesia harus puas di peringkat ke-15 dengan perolehan 4 medali emas yang sama dengan Singapura di posisi 16. Di tingkat ASEAN Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah Thailand dan Malaysia (Thailand di posisi ke-9 dengan 11 emas dan Malaysia di posisi ke-10 dengan raiohan 9 Emas).

4 Medali Emas yang diperoleh Indonesia adalah dari bulu tangkis melalui ganda terkuat Indonesia saat ini yaitu Markis Kido/Hendra Setiawan, dan diluar dugaan 3 emas lainnya di persembahkan oleh tim perahu naga putra (Dragon Boat) masing-masing Men's 250m Straight Race, Men's 500m Straight Race, dan Men's 1000m Straight Race.

Sebenarnya Dragon Boat atau kita kenal perahu naga berasal dari negeri tirai bambu, memang diluar dugaan tim Indonesia ini memenangi 3 nomor final tersebut dengan mengalahkan tim China yang merupakan tempat olah raga ini berasal. Btw patut lah kita acungi jempol untuk mereka yang telah berjuang demi bangsa ini.

Mudah-mudahan kedepan, Indonesia bisa kembali menjadi raksaksa olah raga di Asia Tenggara atau bahkan Dunia…….Jayalah Terus bangsaku Indonesia.
Selengkapnya...

TAK TERPISAH KITA OLEH WAKTU , DEMI RINDU, CITA-CITA DAN KEBERSAMAAN KITA, MARI MELALUI MEDIA INI KITA BERSUA DIMANAPUN BERADA

Swadaya Corner